Festival Dialog antar Budaya Sekolah Indonesia-Rusia di Star City

By Admin

nusakini.com--Festival "International Russian-Indonesian School-Dialogue of Cultures", kolaborasi antara Sekolah Indonesia Moskow (SIM) dan beberapa Sekolah di Rusia telah terlaksana dengan sukses di Zvyozdny (atau dikenal dengan sebutan Star City) akhir pekan lalu.

Pembukaan acara dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan kedua negara, yang fasih dan khidmat dinyanyikan oleh para pelajar sekolah Rusia bersama-sama dengan para pelajar sekolah Indonesia, yang menandakan dibukanya kegiatan tersebut. Kegiatan ini istimewa karena sebagai kegiatan people to people contact, berupaya menjalin hubungan keeratan kedua bangsa melalui budaya.

Seluruh rangkaian acara berlangsung semarak dan meriah. Keriuhan bertambah pada saat pelajar dari sekolah Rusia menampilkan lagu "Naik Delman" asal Indonesia yang diterjemahkan ke bahasa Rusia dan merupakan lagu populer anak-anak Rusia.

Selain lagu tersebut, para pelajar Rusia menampillkan pakaian tradisional Rusia dan sejumlah tarian tradisional Rusia, penampilan orkestra klasik, nyanyian, gitar, flute, dan dumbra, yakni dan musik petik tradisional Rusia. Sekolah Rusia yang tampil dalam kegiatan adalah Musical School of Star City, Secondary School by Hero of Russia, Secondary School by M.V Kavarov, dan Secondary School No.16. 

Dalam festival ini, Indonesia menampilkan sejumlah tari tradisional, nyanyian dan atraksi pencak silat yang mendapatkan sambutan dan tepuk tangan meriah dari seluruh penonton. Nomor budaya yang ditampilkan adalah tari Merak (Jawa Barat), penampilan Gempita Nusantara, yaitu gabungan ragam gerak tari tradisional Nusantara dari Sumatera hingga Papua, terdiri dari tari dolanan anak, permainan rakyat dan pencak silat. Pakaian tradisional yang dikenakan semuanya bernuansa Nusantara dengan motif Bali, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, dan Jawa. 

Yang lebih istimewa lagi, kegiatan festival ini berlangsung di "Dom Kosmonavtov" (Rumah Kosmonot), sebuah pusat budaya yang terletak di dalam kompleks dimana terdapat rumah astronot Rusia terkenal Yuri Gagarin dan rumah tersebut hingga kini masih ditempati istri dan anak dari Yuri Gagarin.

Di tengah-tengah kompleks ini juga terdapat monumen Yuri Gagarin, sebagai tanda penghargaan kepada astronot Rusia yang pertama kali ke ruang angkasa dengan roket Vostok, pada tanggal 12 April 1961. 

Rangkaian kegiatan juga diisi dengan pemutaran film dokumenter Yuri Gagarin, penanaman pohon persahabatan Indonesia-Rusia, dan kunjungan ke museum Kosmonot. Di museum Kosmonot, terdapat hal sangat istimewa yaitu terdapat medali pengharagan yang diberikan Presiden RI Soekarno kepada Yuri Gagarin pada tahun 1961 saat kunjungan Soekarno ke Rusia. 

Kegiatan festival sekolah ini dibuka Walikota Zvyozdny, Valeriy Tokarev, mantan kosmonot Rusia tahun 1990-an, Plt. Kepala Pemerintahan Zvyozdny Evgeniy Baryshenskiy, dan Dubes RI untuk Federasi Rusia, M. Wahid Supriyadi. Dubes RI dalam sambutannya menyampaikan bahwa hubungan Indonesia dan Rusia telah terjalin baik sejak lama dan hubungan ini patut dipelihara dengan komunikasi melalui budaya.

Budaya dapat menjembatani hubungan baik antar Indonesia dan Rusia. Sementara Walikota Valeriy Tokarev menyampaikan kegiatan festival Indonesia-Rusia ini merupakan tradisi yang baik untuk dilaksankan untuk menjalin hubungan baik antar Indonesia dan Rusia. Pihaknya pun menyampaikan terima kasih dan apresiasi tinggi atas keramahan dan partisipasi Dubes RI dan rombongan dari Sekolah Indonesia Moskow ke Zvezdnoy. (p/ab)